Senin, 11 November 2019

Serba-serbi Seminar Nasional Agrisociopreneur

Waktu itu, saya dapat pesan singkat dari teman lamaku. Katanya ada Seminar Nasional Agrisociopreneur di kampusnya. Diapun mengajakku agar ikut menjadi peserta dan langsung saja kuiyakan. Setelah berhasil terdaftar, Sayapun menanti hari itu tiba.

Kamis, 7 November 2019. Pukul 09.00 WITA saya sudah tiba di Aula Syeikh Yusuf Polbangtan Gowa meski dijadwal acaranya mulai pukul 08.00. Disambut langsung oleh panitia dan tentunya juga teman lamaku yang juga sedang menjabat sebagai Ketua BEM Polbangtan dengan senyum khasnya.

Sempat tidak percaya sebelumnya, karena kostum yang sangat berbeda dari peserta lainnya. Meskipun demikian Saya tetap masuk dan kamipun diarahkan duduk paling depan, bersama para delegasi-delegasi kampus yang sempat hadir juga.

Seperti biasa, acara dibuka dengan Aru' dan tarian. Menyambut kedatangan Direktur Polbangtan, Dr. Ir. Syaifuddin MP. Meskipun, Menteri Pertanian, Bapak Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H tidak sempat menghadiri acara karena ada agenda yang sama pentingnya, Maka kemudian Direktur Polbangtan menyampaikan sambutan dan membuka acara secara resmi.

Setelah itu, acara yang sebelumnya dipandu oleh MC Dirga Rinaldi kemudian diambil alih oleh Moderator yaitu Sabri Palutturi Tanatoa untuk memulai bincang-bincang bersama narasumber narasumber hebat dibidangnya masing-masing yang telah diagendakan mengisi acara yang sesuai dengan Tema Menumbuhkan Jiwa Agripreneur sebagai Penggerak Ekonomi Bangsa di Era 4.0



PEMATERI I (DANU SOFWAN)

Kak Danu Sofwan, akrab disapa dengan panggilan Kak Danu atau lebih terkenalnya lagi dengan sapaan Raja Cendol. Jelas saja, berkat hasil usahanya dalam merintis bisnis "Randol" (Raja Cendol) mampu mengubah hidupnya.

Dahulu, dia adalah seorang yang kaya raya. Ingin belanja ini itu tinggal minta. Tidak ada kata resah, apapun bisa dimilikinya.

Rupanya betul roda kehidupan itu berputar. Singkat cerita, orangtuanya bangkrut. Hidup yang mewah tiba-tiba hilang menjadi sengsara. Setelah bangkrut, dua tahun kemudian sang Ayah meninggal dunia. Disinilah kak Danu, berada dititik terlemahnya. Melihat hal ini, Kak Danu tersentuh. Harta yang semakin hari semakin habis, memaksanya untuk harus bangkit kembali.

Beliau mencari cara untuk mendapatkan rupiah. Mulai dari ngamen sampai jadi kuli bangunan. Merasa tidak ada perubahan, beliau mencari cara agar mendapatkan rupiah lebih cepat. Tibalah dia pada ide membuat Cendol dengan berbagai rasa. Kenapa cendol? Karena dia ingin menjual produk asli Indonesia, katanya. Cendol itupun dikreasikan dengan berbagai rasa dan dikemas cantik untuk menarik perhatian. Singkat cerita, banyak yang suka. Outlet pun mulai tersebar di seluruh Indonesia. Puluhan bahkan ratusan. Kini kejayaan itu mulai kembali terasa. Selain sukses menjadi "Raja Cendol", Kak Danu juga menjadi penulis buku dengan judul "Madesu" yang pada saat itu tidak sempat menjelaskan lebih detail terkait isi bukunya.

Membawakan materi dengan sangat santai, namun tetap berisi. Membuat para peserta merasa senang dengan kisah hidupnya. Tak jarang juga kak Danu mengeluarkan lelucon untuk mencairkan suasana. Setelah itu, kami diberi kesempatan untuk bertanya.

PEMATERI II (MELODY NURRAMDANY LAKSANI)

Kak Melody Laksani atau yang lebih kita kenal sebagai Melody JKT48 ini ternyata adalah seorang Duta Kerjasama Bidang Pertanian dan Pangan ASEAN-Jepang. Berangkat dari latarbelakang Mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, membuatnya semakin mantap untuk mengabdikan diri dibidang Pertanian.

Setelah terpilih menjadi Duta Kerjasama bidang Pertanian dan Pangan ASEAN-Jepang, beliau berkesempatan untuk mengunjungi beberapa Negara ASEAN untuk menjalankan misinya dengan membawa pulang berbagai macam pengalaman dan ilmu tentunya. Hal inilah yang kemudian disampaikan pada Seminar Nasional Agrisociopreneur.

Sebelumnya, Kak Melody ini juga memutuskan untuk berhenti menjadi anggota dari JKT48. Lalu memilih untuk menjadi GM dari JKT48 sebagai bukti cintanya terhadap JKT48 yang telah membesarkan namanya.

Terlepas dari semua itu, Saya pribadi menangkap ada satu point penting yang paling berkesan dari kak Melody saat menjadi narasumber di Seminar Nasional tersebut. Yaitu, saat hendak closing statement, para peserta seminar kemudian meriuhkan permintaan agar Kak Melody memberikan sedikit penampilannya menyanyikan lagu JKT48. Maksudnya mungkin untuk sekedar melepas rindu dari fans terhadap JKT48 yang akhir-akhir ini sudah jarang muncul didunia hiburan tanah air.

Namun, berbeda dengan mantan penyanyi lainnya, Kak Melody menolak. Sempat kecewa karena hal tersebut, tapi terobati saat beliau menjelaskan alasannya. Kira-kira seperti ini pernyataannya

"Saya sudah menikah, untuk menampilkan diri dengan bernyanyi disini, rasa-rasanya Saya tidak berani, karena Saya menjaga nama baik suami"

Kurang lebih seperti itu intinya (dengan kata-kata yang telah kuubah kedalam versiku)

Tiba-tiba Saya kaget dengan alasan yang begitu luar biasa. Memiliki peluang untuk kembali berjelajah kemasa lalu dengan mencoba menyanyikan lagu kenangan, tidak menggoyahkan citranya sebagai (mantan) penyanyi dan sebagai istri yang tetap mengabdi pada suami. Dan Saya takjub.

Semoga kak Melody diberkahi segala kebaikan terhadap diri dan keluarga kecil. Semoga rezki yang datang dengan berkah dan dari arah yang tak terduga. Semangat kak untuk tugas mulia yang saat ini diemban. Dengan niat tulusmu, kuyakin Indonesia mampu unggul dalam Pertanian, Semangat mengabdi kepada Suami dan kepada Negeri.

Terima kasih kak sudah diberi kesempatan untuk berdialog langsung dengan Kak Melody melalui sebuah pertanyaan. Semoga segala inspirasi tertular juga kepada kami pada umumnya dan Saya pada khususnya.

Teruntuk, BEM Polbangtan. Terima kasih atas pengadaan Seminar Nasionalnya. Tak hanya sertifikat, seminar kit, lunch dan snack yang dibawa pulang, Ilmu dan pengalaman juga ikut serta. Semoga akan ada lagi seminar-seminar yang lebih keren tentunya.

Perjalanan hari itu ditutup dengan jalan jalan sore menyusuri Kampus Polbangtan Gowa. Perjalanan yang diluar agenda, tapi sudah lama di niatkan. Akhirnya bisa terwujud juga. Berkesempatan berjelajah melihat apa-apa saja fasilitas yang ada. Tibalah senja, mengharuskan kita menyudahi semuanya. Padahal belum lelah, tapi apalah daya. Meski belum puas, tapi kita harus kembali ke masing-masing aktivitas.

Terima kasih atas semuanya.....

(Dokumentasi pribadi belum terupload, karena dokumentasi hanya bersumber dari panitia pelaksana)


"Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca"
#Alifah Nurkhairina
ditulis Senin, 11/11/2019 pukul 21.19 WITA