Jumat, 24 Januari 2014

Sosok Sahabat

Sumber: wanita.tips

 Sahabat:)

Dulu akrabta mamo. Sekarang kayak adami jarak ta'cappi diantarata.
Dulu selaluki sama-sama, sekarang biar ngumpul susah.
Dulu, kita sepaket. Satu yang dipanggil pergi makan gratis, yang lain ikut juga, manna mamo tidak diundang.
Dulu kalau ngumpul atau jalan sama-sama tak adaloh tak rame. Sekarang biar berdua jki jalan, fakesmile mami.
Dulu tertawa lepas tanpa beban tanpa pihak lain. Sekarang tertawa bersamanya terbatas.
Dulu Baku panggil-panggil kalau ada sesuatu manna mamo tdk pentingji, sekarang jangankan panggil, sapa saja serasa susah.
Dulu jauh tapi dirasa dekat jki, sekarang kayak jauh sekali biar mamo 5langkahji jarakta.
Dulu harmonis, sekarang biar disakiti sedikit sensi.

Sahabat..
Kumau kita yang dulu, yang ada saat salah satu sahabatta butuh. Yang biar mamo pacalla-calla tapi na sayang jki. Biar mi sahabatta kampungan, kudet sekali, jelek, bodoh, autis dan teman-temannya tapi masih adaji saat kita butuh. 

Perubahan memang perlu, tapi janki juga lupakanki kenanganta bersama. Ingatki sahabat yg baek itu yg mau liat sahabatnya sukses dan bahagia, meskipun panjang prosesnya asalkan selalu jki bersama. Bagaimanapun caranya, apapun resikonya.

Sahabat, genggam tangan ku sama-Samaki melangkah. Lawan semua masalah yang ada. Masih ada hari esok yang lebih labil. Insya Allah ada jalan;)

Ya Allah.. Jaga sahabatku. Sehatkan mereka. Bawalah kejalan yang benar. Kasih langgengki sampai nanti ada bahan cerita buat anak-anakta. Kalau memang harus terpisah? Satukan kembali, janki terlalu lama. Jauhkan kami dari orang-orang yang mau adu dombaki. Aamiinn..

Saya Hanya Akan Memanggil Mereka Sahabat Yang Memang Pantas Dipanggil Sahabat..
-sumbertakdiketahui

Tidak ada komentar:

Posting Komentar