Kamis, 20 September 2018

Perlukah sendiri?

Malam ini, kacau pikiranku. entah karena apa juga aku belum paham.
Berkali-kali kegiatan yang kusenangi kumainkan, tapi nyatanya aku masih kacau.
Alternatif lain, kuhubungi temanku. Siapapun yang sedang aktif di sosmednya. Ternyata tidak seorangpun yang merespon baik. Mereka hanya merespon seadanya. Oh, iya, kasian, sabar. Hanya itu yang terlontar dari mereka.

Mungkin ada yang pernah merasa seperti ini? Seperti seolah-olah sedang ada beban tapi saking banyaknya sampai bingung sendiri harus bagaimana. Memang betul. Meskipun kita terlahir sebagai makhluk sosial, tapi rasanya kita memang perlu waktu untuk sendiri. Sendiri disini maksudnya, memberikan ruang untuk diri tanpa adanya orang lain atau yang biasa kita sebut "Me Time". Biasanya hal ini kita jumpai saat kita sedang ada pikiran atau sebaliknya, kita sedang malas untuk mengurusi sesuatu. Seperti sedang ingin keluar dari rutinitas yang membosankan.

Saya sering mendapati momen seperti ini. Meskipun sedang berada dalam keramaian terkadang jika merasa bosan, Saya memilih untuk menjauh dari lokasi dan mencari kesunyian. Mungkin oleh sebagian temanku menganggap Saya tak suka dengan pesta ataupun segala hal yang menyangkut tentang kebisingan. Saya tidak ingin memaksa diri. Jika memang ingin sendiri, Saya akan bergegas pergi. Lalu menempatkan diri di bagian tersepi.

KENAPA INGIN SENDIRI?

Menurut Saya pribadi, Ada beberapa alasan kenapa kita terkadang lagi ingin sendiri:

1. Mungkin kita sedang lelah untuk berinteraksi dengan yang lain.
Memang betul kita juga butuh istirahat tanpa adanya gangguan dari apapun dan dari siapapun. Kita terlalu lelah bertemu dengan berjuta sifat yang mungkin saja berpotensi untuk menyakiti diri kita. Jadi, kita diizinkan untuk menjauh dari mereka dengan menyendiri dulu.

2. Alasan selanjutnya, sendiri membuat kita memiliki lebih banyak waktu untuk mencari atau mendapatkan inspirasi.
Karena dengan sendiri kita mampu untuk lebih fokus terhadap suatu hal. Dengan sendiri, kita memberikan kesempatan mengasah kepercayaan diri kita, tanpa bantuan orang lain.

3. Kita hanya ingin memberikan kesempatan untuk diri kita melakukan hal-hal yang tidak bisa kita kerjakan jika berada ditengah-tengah keramaian.
Well, alasan ini terkadang membuat kita lebih bebas mengekspresikan diri. Apapun yang ingin kau kerjakan, Kau bebas.

4. Situasi "Me Time" ini memberikan kita waktu untuk memperbaiki diri kita menghadapi hari-hari selanjutnya.
Dengan memberikan waktu untuk diri sendiri, kita lebih bisa mengkoreksi diri. Tentang hal-hal apa saja yang tidak perlu dan apa saja yang dianggap perlu untuk dikerjakan.

5. Yang terakhir, Diri kita punya hak untuk bahagia.
Punya hak untuk mengerjakan apa yang dia suka. Jadi, maksimalkan waktu sendirimu untuk membahagiakan dirimu sendiri.

APA SAJA KEGIATANKU SAAT "ME TIME" ?

Hal-hal yang ingin kulakukan jika berada dalam situasi seperti ini adalah seseorang yang bersedia menjadi pendengar hebat untukku. Saya memang orang yang sangat senang bercurhat ria. Namun, realita dijaman sekarang ini, sangat sulit untuk menemukan orang yang memang bersedia meluangkan waktunya mendengar semua keluh kesah kita. Solusi terbaik dari masalah ini adalah Saya bercerita melalui tulisan. Yah, wadah yang bagus. Dengan menulis, kita bisa mengungkapkan segala hal. Menuangkan semuanya menjadi sebuah catatan kecil. Dengan menulis, tersalurkan sudah semua keluh kesah. Dan dengan menulis, terungkap semua hal yang tidak bisa tersampaikan secara lisan.

Diamku bukan bungkam. Hanya saja aku lebih memilih bersahabat dengan pena. 
Bukan karena tidak punya mulut untuk bercerita, karena kuyakin dengan tulisan Saya mampu bersuara lebih lantang.

-Alifah Nurkhairina-


Menurut Saya menulis adalah suatu ekspresi diri. Menulis meninggalkan kisah. Menulis membuat kita mampu tercatat oleh sejarah. Seseorang dengan tulisannya mampu dikenal. Dengan tulisan juga, kita tidak perlu lagi sia-sia menceritakan semuanya kepada orang yang memang tidak respect dengan cerita kita. Dengan menulis, kita tidak lagi memaksa siapapun untuk mengetahui kisah kita. Saya menulis untuk diri Saya dan untuk beberapa orang yang memang betul-betul peduli. Saya menulis, untuk menyimpan kenangan. Saya menulis untuk mengabarkan kepada mereka yang memang ingin tau kisahku. dan Saya bahagia bersahabat dengan tulisan.

Jadi, untuk teman-teman yang pernah mengalami hal yang sama. Cobalah untuk menulis. Tuangkan, ekspresikan dirimu menjadi sebuah catatan yang bisa kau baca berulang-ulang. Dengan tulisan kau mampu melihat dirimu dimasa lalu dan menilai dirimu seperti apa kau sekarang ini. Menulislah, ceritakanlah! Kabarkan kepada mereka yang sedang menunggu kisahmu!








Sudahkah kau membelai dirimu hari ini?
Setelah kau paksa untuk membahagiakan orang lain.

Sudahkah kamu memeluk dirimu hari ini?
Setelah seharian kau memaksanya menjadi orang lain.

Sudahlah, dirimu teramat sangat berharga. Kau berhak bahagia.

-Alifah Nurkhairina-

27 komentar:

  1. Itu benar terkadang kita butuh waktu untuk sendiri, entah kita sedang lelah atau memang waktu sendiri membuat kita nyaman dalam sejenak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap dinda, sependapat ternyata. Makasih umpan baliknya dik.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Halo anonim hehe, makasii yah. Btw saya bukan bang :(

      Hapus
  3. Next tulisan tentang pendidikan

    BalasHapus
  4. Amazing,ternyata dalam diammu kamu punya potensi yang terpendam, nakπŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berhasil tidaknya seorang anak, tergantung dari cara orang tuanya mendidik, Makasih mama atas kasih sayang dan cinta nyaaa

      Hapus
  5. Kereeeeeeenn.. Mantaps inaa d tunggu tulisan selanjutnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo anonim, Makasihh banyak sudah membaca dan apresiasinya yah. Insyaa Allah semakin semangat bikin tulisan kalau begini :)

      Hapus
  6. Tetap konsisten, Bung!
    Menang ginting di China Open.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloo bung hahaha, Betul! Jangan berhenti berikan dukungan dan doa untuk pejuang Indonesia! hehe

      Hapus
  7. Iyaaaa ina penting banget untuk me time gitu selain untuk membahagiakan diri sendiri juga bisa untuk waktu intropeksi diri, apa yg salah dgn diri kita, sudahkah diri kita lebih baik dari kemarin2 ...
    dan tentunya,
    Dengan menulis, aliran rasa lebih bisa tertuanf dibanding interaksi lewat pembicaraan ya, kadang sy jg heran kenapa ada orang malas menulis ? Huehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena ada memang waktu dimana, kita bebas mengekspresikan diri tanpa perlu drama-drama, Itulah me time hehe

      Iyye kak, tujuan ku menulis ini memang untuk menghasut teman-teman lain untuk tertarik menulis. Semoga tujuanku tercapai :)

      Makasihh kak qiah atas aspirasinya :)

      Hapus
  8. benar kak, menyendiri bukan berarti tak ingin tersentuh oleh dunia sekitar. Tpi banyak org sekarang yang sudah salah mengartikan arti menyendiri. Kita juga butuh waktu untuk diri sendiri, sukses terus kak Ina :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, sekiranya kita sependapat dek. Aamiin makasih banyak doanya dan makasih juga atas masukannya. Btw salam kenal adhera :)

      Hapus
  9. Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih banyak apresiasinya siapa pun kamu dan dimanapun kamu brda hehe, sukses untuk engkau, diks πŸ‘πŸ™

      Hapus
  10. Quotesnya mantap kakπŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo unknown siapapun kamu, terima kasih apresiasinyaa :)

      Hapus
  11. Memang benar kak, terlalu sering kita paksa jadi orang lain. Tapi jangankan memeluk diri sendiri, aku (kita semua) terkadang tidak tau siapa sebenarnya aku (kita semua) itu yang akan di belai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iyya sih dek. Makanya perlu me time, supaya bisa mengenal diri sendiri lebih dalam. Karena kalau sendiriki, sifat-sifat yang tdk pernah muncul saat banyak org biasanya keluar dengan sendirinya haha. Btw makasih komentnya nah :)

      Hapus
  12. Balasan
    1. Hai penggunablogger. Terimakasih telah meninggalkan komen meski hanya setitik. Setidaknya ada jejak sebagai bukti bahwa (mungkin) Anda telah berjelajah di tulisan ini. Sekali lagi terimakasih ya. Jangan lupa baca juga cerita yang lainnya :)

      Hapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus