Senin, 19 September 2016

Rumahku, Bumi Pertiwiku

Makassar, 11 Agustus 2015


Pancaran sinar fajar dibalik sela-sela kayu itu mulai nampak
Seakan membangunkan ku dari indahnya kehidupan mimpi
Seakan memaksaku untuk bersyukur kembali atas bumi yang ku pijak
Di rumah sederhana, bersama mereka yang aku cintai

Rumahku, rumah kami, rumah kita
Yang begitu menakjubkan dan kan selalu ku banggakan
Rumah yang terbagi atas berbagai pulau yang luar biasa
Yang terbentuk atas pondasi perbedaan

Atas dasar keyakinan dia lahir
Atas berbagai upaya dia tercipta
Atas kekuatan doa dia bersinar
Dan atas restu Sang Kuasa dia tetap ada

Rumahku, Bumi Pertiwiku
Tempatku menghabiskan hari-hariku
Berteduh dari kerasnya kehidupan dunia
Berharap akan terus disana, sampai menghadap Sang Pencipta

Masih adakah asa agar rumah ini tetap berjaya?
Adakah secercah harapan untuk rumah ini agar tetap kokoh dan gagah?
Akankah rumah ini berdiri megah diantara istana-istana disana?
Bumi Pertiwiku, bangunlah, kau masih yang terindah.


# Alifah Nurkhairina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar